Remaja dan Pacarnya
Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa tersebut biasanya emosi seseorang sering berubah-ubah dan tidak stabil. Selain itu, masa remaja ialah masa ketika seseorang sedang mencari jati dirinya sehingga cenderung mencoba banyak hal termasuk pacaran. Sayangnya remaja masa kini sudah berlebihan memandang pacaran tanpa mengetahui arti dan definisi pacaran sesungguhnya.
Pacaran adalah suatu proses saling mengenal antara dua manusia yang pada umumnya berada dalam tahap mencari kecocokan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang sering kita kenal dengan pernikahan. Artinya, pacaran bukanlah hubungan yang dilakukan secara main-main dan dilakukan oleh seseorang yang belum dewasa umurnya.
Namun faktanya, tren berpacaran di kalangan remaja bukanlah sekadar berkenalan, melainkan jauh dari kata itu. Pacaran kini hanyalah sebagai ajang pamer agar terlihat keren. Remaja jaman sekarang membuktikan dirinya hebat kepada teman temannya melalui pacaran, karena dengan berpacaran mereka membuktikan dirinya cukup menarik dan merupakan salah satu gengsi yang membanggakan.
Faktor Mendorong Pacaran
Remaja masa kini sangat identik dengan pacaran. Pacaran sudah menjadi hal yang sangat wajib bahkan sudah menjadi tradisi. Remaja tanpa pacaran ibarat gadget tanpa internet, di masa sekarang keduanya harus saling melengkapi sebab akan sangat hampa bila keduanya tidak berjalan bersamaan.
Anggapan tersebut muncul didorong seiring berkembangnya internet untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat yang berbeda sehingga semakin memudahkan seseorang untuk menjalin hubungan pacaran.
Ditambah dengan postingan di sosial media yang mengucilkan kaum 'jomblo' membuat remaja semakin merasa pacaran merupakan hal utama dalam hidup.
Faktor lain, yaitu adanya tayangan sinetron yang sering menampilkan adegan pacaran sehingga remaja menganggap pacaran merupakan suatu hal yang keren. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya juga semakin mendorong pacaran merajalela di kalangan remaja.
Dampak Pacaran
Pro dan kontra pacaran sering muncul di masyarakat. Ada yang menganggap hal tersebut sesuatu yang lumrah dan berdampak positif bagi perkembangan usia remaja ada juga yang beranggapan bahwa pacaran melanggar nilai sosial dan agama.
Nyatanya, pacaran tidak selalu berdampak buruk tergantung sikap Individu tersebut menghadapinya. Kini sering ditemukan pasangan yang memulai usaha bisnisnya justru saat berpacaran. Selain itu juga pacaran membuat seseorang lebih memahami karakteristik lawan jenisnya sebelum lanjut ke hubungan rumah tangga.
Meskipun demikian, pacaran tetaplah berdampak buruk bagi remaja, seperti buang-buang waktu, boros, dan membatasi diri untuk berkembang. Lebih dalam dari itu, pacaran juga mempengaruhi mental seseorang untuk selalu bergantung pada orang lain. Seseorang yang berpacaran pasti akan terbiasa dengan kehadiran pasangan di hidupnya, hal tersebut yang justru membuat seseorang tidak mandiri.
Usia remaja yang masih muda seharusnya dimanfaatkan untuk melakukan hal yang positif dan bermanfaat bagi dirinya. Hidup mandiri dan berusaha menggapai mimpi untuk masa depannya itulah yang harus dikedepankan dibandingkan pacaran.
Masalah yang sering muncul dari pacaran ialah saat seseorang telah lama menjalin hubungan, namun nasib berkata lain ketika di pelaminan. Pacaran bukanlah menjadi jaminan seseorang akan menjadi pasangan abadi setelahnya, justru semakin memperbesar kemungkinan untuk melukai keduanya.
Maka mencintailah sewajarnya dan berhubunganlah pada waktunya. Sebab hubungan yang tidak didasari sikap kedewasaan hanya akan menimbulkan permusuhan ketika keduanya tidak lagi bersama.
Pacaran adalah suatu proses saling mengenal antara dua manusia yang pada umumnya berada dalam tahap mencari kecocokan dalam menuju kehidupan berkeluarga yang sering kita kenal dengan pernikahan. Artinya, pacaran bukanlah hubungan yang dilakukan secara main-main dan dilakukan oleh seseorang yang belum dewasa umurnya.
Namun faktanya, tren berpacaran di kalangan remaja bukanlah sekadar berkenalan, melainkan jauh dari kata itu. Pacaran kini hanyalah sebagai ajang pamer agar terlihat keren. Remaja jaman sekarang membuktikan dirinya hebat kepada teman temannya melalui pacaran, karena dengan berpacaran mereka membuktikan dirinya cukup menarik dan merupakan salah satu gengsi yang membanggakan.
Faktor Mendorong Pacaran
Remaja masa kini sangat identik dengan pacaran. Pacaran sudah menjadi hal yang sangat wajib bahkan sudah menjadi tradisi. Remaja tanpa pacaran ibarat gadget tanpa internet, di masa sekarang keduanya harus saling melengkapi sebab akan sangat hampa bila keduanya tidak berjalan bersamaan.
Anggapan tersebut muncul didorong seiring berkembangnya internet untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat yang berbeda sehingga semakin memudahkan seseorang untuk menjalin hubungan pacaran.
Ditambah dengan postingan di sosial media yang mengucilkan kaum 'jomblo' membuat remaja semakin merasa pacaran merupakan hal utama dalam hidup.
Faktor lain, yaitu adanya tayangan sinetron yang sering menampilkan adegan pacaran sehingga remaja menganggap pacaran merupakan suatu hal yang keren. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya juga semakin mendorong pacaran merajalela di kalangan remaja.
Dampak Pacaran
Pro dan kontra pacaran sering muncul di masyarakat. Ada yang menganggap hal tersebut sesuatu yang lumrah dan berdampak positif bagi perkembangan usia remaja ada juga yang beranggapan bahwa pacaran melanggar nilai sosial dan agama.
Nyatanya, pacaran tidak selalu berdampak buruk tergantung sikap Individu tersebut menghadapinya. Kini sering ditemukan pasangan yang memulai usaha bisnisnya justru saat berpacaran. Selain itu juga pacaran membuat seseorang lebih memahami karakteristik lawan jenisnya sebelum lanjut ke hubungan rumah tangga.
Meskipun demikian, pacaran tetaplah berdampak buruk bagi remaja, seperti buang-buang waktu, boros, dan membatasi diri untuk berkembang. Lebih dalam dari itu, pacaran juga mempengaruhi mental seseorang untuk selalu bergantung pada orang lain. Seseorang yang berpacaran pasti akan terbiasa dengan kehadiran pasangan di hidupnya, hal tersebut yang justru membuat seseorang tidak mandiri.
Usia remaja yang masih muda seharusnya dimanfaatkan untuk melakukan hal yang positif dan bermanfaat bagi dirinya. Hidup mandiri dan berusaha menggapai mimpi untuk masa depannya itulah yang harus dikedepankan dibandingkan pacaran.
Masalah yang sering muncul dari pacaran ialah saat seseorang telah lama menjalin hubungan, namun nasib berkata lain ketika di pelaminan. Pacaran bukanlah menjadi jaminan seseorang akan menjadi pasangan abadi setelahnya, justru semakin memperbesar kemungkinan untuk melukai keduanya.
Maka mencintailah sewajarnya dan berhubunganlah pada waktunya. Sebab hubungan yang tidak didasari sikap kedewasaan hanya akan menimbulkan permusuhan ketika keduanya tidak lagi bersama.
makasi infonya
BalasHapusSangat bermanfaat
BalasHapusMencintailah sewajarnya dan berhubungan di waktu yg tepat. Baik, noted.
BalasHapusAku sayang dia, dianya ga sayang siapa siapa
BalasHapusBagus ππ»
BalasHapus������������
BalasHapusBagus, saya sependapat :)
BalasHapusBagus, mau lanjutannya lagi dong
BalasHapusBagus ππ»ππ»
BalasHapusDitunggu tulisan bermanfaat selanjutnya.
BalasHapusSetuju banget sama paragraf terakhir. Lanjutkan ππ
BalasHapusbagus
BalasHapusGuuudd, I like it
BalasHapussetujuuuuu
BalasHapussangat inspiratif!! ditunggu tulisan selanjutnya
BalasHapusSangat bermanfaat lur
BalasHapusLANJUTKEUN MAMANGGGGGGGG
BalasHapusKeren
BalasHapusBagus,ngena banget kata2 nya
BalasHapusBAGUS DAN SANGAT BERMANFAAT π
BalasHapusWowww
BalasHapusMantaaap.... πππTulisanya langsung masuk ke hati. Semoga bagi yang membaca dapat memahaminya terkhusus untuk Remaja yang saat ini lagi masih coba-coba dan mencari-cari apa yang belum diketahui serta apa yang belum di temukan.
BalasHapusLanjutkan berkarya!!π€π
bermanfaat. mantapp
BalasHapusbermanfaat. mantapp
BalasHapus"Maka mencintailah sewajarnya dan berhubunganlah pada waktunya." setujuu
BalasHapusMantab banget niiiyyy
BalasHapusSetuju banget sama tulisan iniii
BalasHapus